Jalan-jalan
ke pulau maupun pantai memang dibutuhkan seseorang untuk melepas beban
pikiran yang menganggu karena rutinitas-rutinitas yang membosankan
seperti di sekolah, kampus, maupun kantor. Bagi agan-agan yang punya
hobi jalan –jalan ke pulau, ada baiknya agan kunjungi pulau pulau nan
cantik ini. INI SEMUA HANYA ADA DI INDONESIA !!!
1 Pulau Merah
Ke Banyuwangi ? jangan lupa mampir ke Pulau Merah. Ya, pantai Pulau
Merah bisa menjadi daftar kunjungan liburan anda ketika di Banyuwangi.
Pantai yang berlokasi di Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran ini
memang menyimpan potensi yang luar biasa dan sedang naik daun saat ini.
Ciri khas yang mudah dikenali dari pantai berpasir putih kecoklatan
dengan garis pantai sepanjang ±3 km ini adalah adanya bukit yang
menjulang tinggi di ujung pantainya. Bukit ini dipenuhi batu karang di
bawahnya. Saat matahari terbenam akan tampak pancaran sinar yang
berwarna jingga kemerahan dari balik bukit itu. Itulah sebabnya
dinamakan Pulau Merah.
Pulau merah berjarak ± 80 km dari kota Banyuwangi. Akses untuk menuju
lokasi sangat mudah dan cukup jelas dengan adanya rambu-rambu petunjuk
arah Pulau Merah. Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau
menggunakan angkutan umum. Jika menggunakan angkutan umum dari
Banyuwangi, terdapat bisminto atau ujang jaya jurusan Pesanggaran, nanti
turun di pasar Pesanggaran, setelah itu dilanjutkan menyewa ojek menuju
Pulau Merah. Kalau dari arah Jember anda bisa turun di terminal Jajag
lalu ganti angkutan bis menuju Pesanggaran. Secara keseluruhan rute yang
akan dilewati dari Banyuwangi menuju Rogojampi, setelah sampai di
simpang tiga lampu merah Rogojampi, lurus saja hingga menjumpai
perempatan lampu merah Jajag dengan patokan ada patung macan putih
ditengahnya, lalu belok kekiri (ke selatan), anda tinggal mengikuti
rambu-rambu penunjuk arah Pesanggaran – Pulau Merah. Cukup mudah bukan ?
2. Pulau Sempu
Pulau Sempu, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan
Pulau Jawa. Pulau ini berada dalam wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Saat ini Sempu merupakan kawasan cagar alam yang dilindungi oleh
pemerintah. Dalam pulau ini nyaris tidak ditemukan mata air payau.
Pulau Sempu dapat ditempuh dari Malang melalui Pantai Sendang Biru, dan
penyeberangan menggunakan perahu nelayan, serta mendapat perijinan.
3. Pulau Peucang
Pulau Peucang merupakan pulau yang terdapat di selat Panaitan Kabupaten
Pandeglang Banten atau sebelah timur Taman Nasional Ujung Kulon.Pulau
ini bersama Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum termasuk dalam wilayah
kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sehingga tidak sedikit wisatawan yang
berkunjung ke Taman Ujung Kulon, juga berkunjung ke pulau berpasir
putih ini.Karena dalam wilayah Taman Nasional Ujung Kulon,Pulau Peucang
juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan Pulau
Panaitan dan Pulau Handeuleum.
Dinamakan peucang mengambil nama dari sejenis siput yang sering
ditemukan di pantainya. Penduduk setempat biasa menyebutnya "mata
peucang". "Peucang" juga adalah istilah dalam Bahasa Sunda untuk
menyebut kancil.
Pantai pulau ini teramat indah dengan hamparan pasir putih dengan laut
hijau muda kebiru-biruan. Warna biru lautnya sangat ideal untuk kegiatan
berenang, menyelam, memancing, atau snorkeling. Di pulau ini juga
terdapat sebuah air terjun di Citerjun.
4. Pulau Sebuku
Pulau Sebuku adalah sebuah pulau yang terletak di selat Sunda yang terletak di sebelah selatan perairan Kabupaten Lampung Timur.
Pulau ini letaknya berada di sebelah utara dari pulau Sebesi dan timur pulau Serdang dan pulau Legundi.
5. Pulau Mandalika
Mandalika, adalah sebuah pulau kecil di Laut Jawa, tepatnya di sebelah
utara pantai utara Jawa Tengah. Secara administratif, pulau ini termasuk
wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Posisi lebih tepatnya berada di
sebelah utara desa Ujung Watu, berjarak sekitar 2 km dan bisa dilihat
dengan jelas dari desa tersebut. Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan
perahu nelayan (perahu dengan mesin tempel) dan memerlukan waktu tempuh
tidak lebih dari 0,5 jam. Di pulau ini berdiri sebuah mercu suar yang
digunakan sebagai tanda batas daratan bagi kapal-kapal berbadan besar.
Letak Pulau Mandalika ini berhadap-hadapan langsung dengan lokasi wisata
Benteng Portugis yang terletak persis di pinggir pantai desa Ujung
Watu. Desa ini termasuk ke dalam wilayah kecamatan Keling yang masih
dalam wilayah Kabupaten Jepara, dan berdekatan pula dengan perbatasan
Kabupaten Pati, di sebelah utara kawasan pegunungan Muria.
Mandalika adalah kepulauan yang bisa dilihat jelas dari Benteng Portugis
di daerah Keling - Jepara. Mandalika hanya berjarak 500 meter dari
bibir tebing Benteng Portugis. Jalur Kapal Kartini Karimunjawa-Jepara
melintas di antara Benteng Portugis dan pulau Mandalika.
6. Pulau Biak
Biak adalah pulau kecil yang terletak di Teluk Cendrawasih dekat sebelah
utara pesisir Provinsi Papua, Indonesia. Posisi Biak berada di sebelah
barat laut Papua Nugini. Biak adalah pulau terbesar di antara rantai
kepulauan kecil, serta mempunyai banyak atol dan terumbu karang.
Pada zaman silam, Pulau Biak termasuk wilayah kekuasaan Kesultanan
Tidore yang membaginya menjadi 9 distrik (uli siwa). Pada Perang Dunia
II, lapangan terbang strategis milik Pasukan Imperial Jepang berada di
sana sebagai pangkalan komando pada Perang Pasifik. Tentara Amerika
Serikat kemudian menguasai pulau itu. Pada 29 Mei 1944, pertempuran
antar-tank terjadi di Biak.
Biak menjadi milik Indonesia dari genggaman Belanda, bersama dengan
Irian Jaya (Papua), tahun 1960-an. Pada tahun 2005, pemerintah Rusia
berkomitmen untuk meluncurkan roket dan satelit dari Pulau Biak karena
lokasi yang strategis serta berada tidak jauh dari lautan.
Secara administratif, Pulau Biak terbagi atas 2 kabupaten: bagian barat
merupakan wilayah Kabupaten Supiori, sedangkan bagian timur bagian dari
wilayah Kabupaten Biak Numfor.
7. Pulau Derawan
Pulau Derawan terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan,
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Satuan morfologi Pulau Derawan adalah
dataran pantai bertopografi datar. Pantai pasir memiliki kemiringan
lereng sekitar 7° - 11° dengan lebar 13,5 - 20 meter. Pulau Derawan
telah dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun
2005.
Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata
selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka
ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster,
ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranchs, kuda
laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion
(scorpionfishes).
Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang
dikenal sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18
meter tersebut banyak terdapat ikan trigger (red-toothed trigger
fishes).
8. Pulau Ular
Pulau Ular, terletak di Wisata Alam Desa Pai Kecamatan Wera Kabupaten
Bima – NTB bisa menjadi destinasi seru yang menantang untuk sebuah
perjalanan. Bayangkan saja, di pulau ini masih terdapat ratusan ular
yang hidup di alam bebas tanpa pengamanan apapun.
Jangan takut! Konon, ular-ular di pulau tersebut jinak. Tidak pernah
sekali pun ada wisatawan yang terluka karena ular-ular di pulau ini.
Melansir situs resmi Pemerintah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat,
Senin (4/6/2012), ular-ular yang mendiami pulau ini sangat unik dan
bersahabat.
Bagi pecinta reptil khususnya ular, pergi ke pantai Pulau Ular yang
berada di perairan bagian timur wilayah Kecamatan Wera, Kabupaten Bima,
NTB sangat menyenangkan. Di pulau yang memerlukan waktu tempuh sekitar
45 menit dari jantung Kota Bima ini, dengan mudah Anda akan menemukan
ular penghuni pulau.
Tidak perlu heran karena pulau yang masuk ke dalam daerah Pantai Oi Caba
ini merupakan habitat asli ular laut. Ular-ular di sini mempunyai daya
tarik melalui fisiknya. Warna putih dan perak berpadu dengan hitam yang
mengkilap menjadi ciri khas ular-ular ini. Bentuk ekornya yang pipih
menguatkan bahwa jenis ini termasuk ular laut. Siapapun tahu ular laut
adalah jenis yang sangat beracun. Namun, ular-ular di Pulau Ular ini
tidak akan menyerang.
Meskipun, awalnya menyeramkan kini banyak wisatawan yang melancong ke
pulau unik ini. Perjalanan menuju wisata Pulau Ular, para pengunjung
dapat menghabiskan waktu dengan jarak tempuh lebih kurang 45 menit
perjalanan dari Kota Bima, dengan menggunakan transportasi darat baik
berupa kendaraan bus ataupun sepeda motor. Setelah tiba di Desa Kalo,
Kecamatan Wera, selanjutnya untuk menuju Pulau Ular, pengunjung wisata
harus menggunakan perahu/ sampan yang telah disediakan masyarakat
sekitar dengan waktu tempuh 15 menit dari daratan ke pulau ular
tersebut. Tidak perlu khawatir soal tarif untuk berwisata ke Pulau Ular
ini, setidaknya tidak menguras isi kantong yang berlebihan seperti ke
tempat wisata lain yang berada di daerah lain yang ada di Indonesia.
motor boat selama 15 menit. Ketika tiba di rumah sang ular, rasa takut
justru berubah menjadi kagum.